Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 23 Maret 2015

INTERLUDE #2 Coco’s favourite song. . .

0 komentar


INTERLUDE #2
Coco’s favourite song. . .
#Resah by Payung Teduh



Ceritanya, sekarang ini lagi gandrung-gandrungnya sama musik, lagu, atau alunan melodi yang enak didengar dan kalem. Alasannya, sederhana aja, karena Coco udah mulai aktif dan bisa mendengar segala sesuatu di sekitarnya. Therefor, aku mulai cari-cari referensi lagu buat Ibu Hamil. Dibantu Suami tercinta, dapetlah beberapa playlist yang cucok banget buat didengerin Coco sambil santai (selain alunan ayat-ayat suci Al Qur’an tentunya). Well, singkat cerita entah kenapa, pilihan hati dan reaksi Coco sama lagu, jatuh pada aliran jazz alternatif yang cozy buat didenger telinga. Tau darimana??? Ceritanya gini nih. . .

Pas itu aku inget kalo nggak salah harinya Rabu, tanggal 11 Maret 2015. Tentang Coco yang udah mulai gerak-gerak di dalam perut aku, itu aku udah ngerasa dari awal bulan kemarin. But unfotunetely, Ayahnya baru bisa ngerasain pas hari itu tuh. Habis isya, lagi santai, si Ayah gangguin kita (Bunda & Coco) yang lagi leyeh-leyeh (tiduran.red) di atas kasur. Jadilah perang-perangan kecil alias becanda perang bantal sama Ayah. Sampe akhirnya kita sama-sama cape dan tiduran di kasur. Ternyata si Coco enjoy sama kegiatan perang-perangan kita tuh. Walhasil, entah dia pengen diajakin main lagi atau cuma sekedar pengen kasih tau Bundanya kalo dia lagi seneng, si Coco gerak terus, sundul kanan sundul kiri sampe aku kegelian. Ayahnya bingung lihat aku ketawa-ketiwi sendiri. Daripada aku jelasin, akhirnya aku ambil tangannya, trus aku tempelin ke perut aku. Gini nih reaksinya:

Aku : “ . . . . . “ (pegang tangan Ayah, trus tempelin ke perut)
Ayah : “ Eh. . . lho. . . kok. . . bisa gerak-gerak gitu. . . eh. . . eh. . .”

Hahaha. . . Cuma bisa ketawa, liat reaksi Suamiku yang bingung bener ngerasain perutku gerak-gerak sendiri, sundul kanan, sundul kiri.

Gara-gara kecapean habis becanda sama si Ayah, akhirnya aku kriyep-kriyep alias ngantuk. Tumben-tumbenan si Ayah lagi kumat romantisnya, trus puterin aku lagu buat pengantar tidur. Tau kah lagu apa yang diputar ladies??? Lagunya Payung Teduh, judulnya Resah. Syahdu banget didenger dikuping. Walhasil ini si Coco makin girang di dalam perut, sementara aku merem karena nggak kuat nahan kantuk.

Mulailah dari situ kita (aku dan Coco) ngefans sama Payung Teduh. Awalnya cuma denger satu lagunya Payung Teduh, ehhh. . . keterusan deh cari-cari lagunya Payung Teduh yang lainnya. Yang lebih amazing lagi ladies, lagi gandrung-gandrungnya dengerin Payung Teduh, ternyata bulan Maret 2015 ini juga si Payung Teduh ada konser di Pekalongan. Yippiiiiii. . . !!! Dengan segala daya upaya, mulailah aku ngerayu Suami biar bisa nonton itu konser. Dari mulai traktir makan, pijat gratis tiap malam, sampe gelayutan persis kayak anak kecil ingusan yang lagi pengen dibeliin mainan sama Ayahnya. But finally, usaha ku berhasil ladies. Hari jum’at kemarin, akhirnya aku dibeliin tiket konsernya. Seneng banget rasanya, akhirnya kita bisa ketemu dan dengerin langsung lagu-lagunya Payung Teduh di live concertnya. Walaupun hari Minggu siang ada arisan, and it's definitely gonna be a chaotic day, tapi aku tetep seneng dan nggak sabar nungguin jam 20.00 WIB buat nonton kosernya Payung Teduh. 

Lihat flyernya pas lagi jalan sanatai hari minggu di lapangan

Anyway, singkat cerita, hari Minggu sore, setelah acara arisan keluarga selesai dan ada insiden ketinggalan tas di lokasi arisan yang musti diambil lagi sama Suamiku sampe dia kehujanan, kita (aku dan Suami), ngeluangin waktu sebentar buat istirahat sebelum kita nonton bareng konsernya Payung Teduh. Habis maghrib, suami ajakin makan malem dulu supaya nggak ribet nanti di tempat konser. Habis makan, capcus deh cyin aku mantengin kaca rias buat siap-siap ke konser. Pilah-pilih baju yang enak dipake buat nonton konser, secara ini perut udah nggak nyaman banget kalo pake celana, apalagi jeans. Sampe si Ayah gerah nungguinnya, padahal Suamiku cuma pake kaos oblong celana pendek sama sendal jepit (simpel banget jadi cowok). Walhasil jam 19.30 WIB, kita capcus on the way ke tempat konser. Acaranya di GOR Jetayu Kota Pekalongan. Waktu ditanya sama Ibu Mertua dan Nenek Mertua, sempet bingung mau jawab apa. Mana Suami diem aja lagi, sengaja biar aku yang jawab. Tapi karena ditanya, ya udah aja aku jawab sambil malu-malu:

Ibu & Nenek Mertua : “Mau kemana malem-malem?”
Suami : “ . . . . . “
Aku : “Mau nonton konser Bu”
Nenek Mertua : “Dimana?”
Aku : “Di Pekalongan, di GOR Jetayu.”
Ibu : “Nonton konsernya siapa?”
Aku : “Nonton konser musik jazz.”
Nenek & Ibu Mertua : “Hati-hati ya. . .”

Naik motor berdua sama Suami, lengkap dengan jaket dan tas slempang, bener-bener kayak jaman masih pacaran. Well, walaupun harus mampir ke pom bensin dulu (dengan antrian yang cukup panjang ladies), tapi akhirnya kita sampe tujuan tepat waktu. Masuk ketempat konser kita wajib pake gelang name tag. Teryata di dalam nggak cuma ada konser aja, tapi ada pameran graviti dan beberapa booth yang nawarin produk-produk indie. Lumayan memanjakan mata sih. Tapi tetep aja, tujuan utamanya pengen liat performnya Payung Teduh. Demi cari spot yang enak, Suami rela mondar-mandir. Akhirnya dapetlah spot yang asyik buat duduk-duduk. Kanan kiri isinya anak-anak muda dengan berbagai kostum yang super duper unik dan macem-macem, ngeliat yang kayak gituan jadi ngerasa tuwir nih ladies. Anyway, perform pertama dari DJ dengan musik full housenya yang bikin jantung rasanya jedag-jedug (Coco cuma diem). Hampir ngantuk, dilanjutin perform kedua dari band lokal Kota Tegal namanya Ivory, vokalisnya Febri Indonesian Idol (Coco juga masih diem). Sampe akhirnya pukul 21.13 WIB, finally perform yang paling ditunggu-tunggu. Payung Teduh akhirnya mulai juga. Thats when Coco starts to move. Denger suara petikan cellonya Cumi plus suaranya Is yang merdu-merdu gimana gitu, langsung deh nih si Coco sundul kanan sundul kiri. Sepanjang performnya Payung Teduh, walaupun cuma bisa duduk manis di lantai, tapi si Coco enjoy banget di dalam perut.
Ini nih gelangnya
Payung Teduh @ GOR Jetayu Pekalongan (22/03)
Duduk manis nuggu performnya Payung Teduh
Last preform Payung Teduh
Kesenangan harus berakhir karena si Ayah mulai khawatir. Angin malam makin dingin, takut Bunda dan Coco sakit akhirnya pas lagu terakhir Payung Teduh mulai dimainin, kita capcus pulang ke rumah. Itu sekitar jam 11.00 WIB (jam segitu di Pekalongan yang notabene masih termasuk kota kecil, udah termasuk larut malam). Sampe di rumah, ditutup dengan upload dokumentasi selama acara dan satu pelukan hangat dari Suami tercinta sebagai pengantar tidur.

Well, begitulah cerita serunya nonton konser pertama Coco. Sehat terus ya sayang, Bunda dan Ayah sayaaaaanggggggg bangeeeeeettttt sama Coco. . . #big hug and lots of kiss.


Senin, 02 Maret 2015

CHAPTER #2 TASYAKURAN 4 BULANAN (NGAPATI)

2 komentar

Coco, Bunda & Ayah

CHAPTER #2
TASYAKURAN 4 BULANAN (NGAPATI)


Assalamu’alaikum. . .

Hwehehe. . . Dibuka dengan salam, dan senyuman cengingisan, artinya Bunda Coco lagi super happy nih ladies. Well, kenapa Bunda Coco lagi super bahagia, it’s because kemarin dua minggu berturut-turut Coco dibuatin selamatan sama dua Eyangnya. Minggu pertama Mbah Iik & Mbah Mbok yang buatin (itu Mama & Papa aku). Minggu berikutnya, giliran Mbah Sus dan Mbah Uyut (Kalo yang ini Ibu Mertua & Nenek Mertua). Okey, seperti biasa, gini nih kronologinya ladies. . .

Once upon a time, kira-kira bulan kedua kehamilanku, aku dan Mama udah sempet ngobrol masalah rencana selamatan buat Coco. Pertimbangan yang kita bahas ada beberapa hal. Pertama, masalah waktu selamatan. Apakah mau diadakan pada waktu 4 bulan atau 7 bulan. Kenapa dibahas begitu, karena menurut kita, which is mempertimbangkan kaidah agama dan kemanfaatannya, selamatan 7 bulan itu hanya termasuk kaidah tradisi budaya Jawa, bukan termasuk kaidah agama islam. Lain cerita dengan selamatan 4 bulanan yang meskipun nggak ada dasar dalil atau hadistnya, tapi merujuk pada hadist mengenai waktu mulai ditiupkannya ruh kepada janin di dalam perut Bundanya.

“Sesungguhnya setiap orang di antaramu dikumpulkan penciptaannya di dalam perut ibunya empat puluh hari berupa nutfah, kemudian menjadi segumpal darah, (empat puluh hari kemudian), kemudian menjadi segumpal daging selama itu pula (40 hari berikutnya). Kemudian diutuslah kepadanya malaikat, lalu meniupkan ruh kepadanya dan diperintahkan atasnya menuliskan empat hal; ketentuan rejekinya, ketentuan ajalnya, ketentuan amalnya, dan ketentuan celaka atau bahagianya …” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits tersebut di atas menjelaskan proses kejadian manusia:
  • 40 hari pertama berupa nutfah atau cairan kental,
  • 40 hari kedua menjadi ‘alaqah atau segumpal daging,
  • 40 hari ketiga menjadi mudhghah atau segumpal daging.
Proses di atas apabila dihitung berdasarkan bulan sama dengan 4 bulan atau 120 hari. Dan pada bulan ke-4 seperti itu Allah Swt mengutus malaikat guna meniupkan ruh ke dalam janin yang terdapat di rahim ibunya. Dan momen ini seringkali diperingati oleh masyarakat Islam dengan sebutan 4 bulanan.

Beberapa hal yang menjadi landasan peringatan 4 bulan kehamilan, antara lain:
  1. Sebagai tanda syukur seorang hamba kepada tuhannya, Allah Swt yang telah memberikan anugerah dengan memberikan amanah berupa seorang buah hati, anak.
  2. Sebagai pendidikan prenatal (pendidikan sebelum lahir) bagi janin yang mulai hidup atau mulai diberi ruh, yang kelak bertujuan agar sang buah hati menjadi anak yang shaleh/shalehah, faham agama, serta menjadi anak yang mencintai dan mengamalkan alquran.

Selamatan 4 bulan itu tujuannya sebagai ucapan terima kasih dan doa agar janin di dalam perut Bunda tetap dalam lindungan Allah SWT. Jadi, karena pertimbangan itu, aku dan Mama sepakat buat bikin selamatan 4 bulan kehamilan aja.

Pokok bahasan selanjutnya yaitu, masak memasak. Maksudnya, mau masak sendiri atau pesan aja di catering, apa aja menunya dan pelengkapnya apakah cukup rujak aja atau ada suvenir-suvenir lainnya (hadewwwhhhh ribet cyiiinnn. . .). Dan setelah dipikir panjang dan dengan segala pertimbangan, disepakati kalo kita mau pesen catering aja. Alasannya sih sederhana. Satu, karena hemat dan tergolong masih terjangkau harganya. Dua, karena praktis alias nggak usah beberes rumah cyiiinnn. . .

Pokok bahasan berikutnya, siapa aja yang mau dikasih kardusan selamatan itu. Ini buat nentuin anggaran belanjanya ladies. Nah, kira-kira begitu hasil obrolanku sama Mama waktu main ke rumah. Habis bahas masalah itu dan udah ada kesepakatan, aku sampein hasilnya ke Suami. Ternyata Suami punya pertimbangan sendiri. Akhirnya kita ngadain rapat keluarga kedua buat bahas masalah selamatan ini. Sambil makan malam, aku, Suami, Mertua dan Nenek Mertua, membahas hal yang sama. Hasilnya kurang lebih sama, tapi akhirnya mengikuti Suami, disepakati kita ikut tradisi yang selama ini udah berjalan aja, yaitu selamatan 7 bulan. Selebihnya nggak ada perubahan rencana.

Singkat cerita, bulan ketiga berjalan dengan lancar, Coco sehat wal’afiat di dalam perut Bunda dan hasil USG terakhir juga bagus. Masuk bulan keempat juga alhamdulillah lancar dan tanpa halangan suatu apapun. Sampai akhirnya waktu aku main ke rumah Mama, ternyata Mama udah siapin bubur merah putih buat selamatan 4 bulannya Coco. Waktu itu tepatnya hari Jum’at tanggal 20 Pebruari 2015. Nggak Cuma nyiapin bubur merah putih, tapi Mama juga nyiapin uang receh dan uang kecil buat acara “udik-udikan”, semacam acara nyebar uang buat direbutin sama tetangga-tetangga deket rumah, khususnya anak-anak kecil. Walaupun nggak seberapa dan cuma acara sederhana, tapi niatnya Mama mau bikin selamatan supaya cucunya sehat dan senantiasa dalam lindungan Allah SWT.
Ini selamatan 4 bulanan ala Mama "Bubur Merah Putih" & "Udik-udikan"

Minggu berikutnya, waktu makan malam bareng, tiba-tiba Ibu Mertua bilang kalo besok hari Sabtu Ibu sama Nenek mau masak-masak buat selamatan 4 bulanan Coco juga. Surprise banget deh rasanya. . . Awal mula kesepakatan cuma mau ngadain selamatan 7 bulanan aja, ternyata malah dibikinin acara selamatan empat bulanan dua kali berturut-turut. Akhirnya, waktu hari Sabtu tepatnya tanggal 28 Pebruari 2015 kemarin, aku, Ibu Mertua dan Nenek Mertua bergotong royong masak masakan nasi berkat buat selamatan 4 bulanan Coco. Lain cerita sama Mama, Ibu bikin menu lumayan komplit ada 3 macam lauk, sambal goreng telur, semur ayam dan tempe goreng, menu pelengkapnya mie goreng dan urap ditambah kerupuk udang. 

Sambal Goreng Telur
Semur Ayam
Tempe Goreng
Mie Goreng
Mulailah dari pagi sampai ashar kita masak estafet sampe finishing masuk-masukin nasi berkatnya ke dalam kantong kresek buat dibagiin ke tetangga-tetangga. Udah mau dibagi, baru inget, belum ada ucapan selamatannya di dalam kardus berkat. Akhirnya meluncurlah Suami buat fotocopy ucapan selamatan yang ditempel di kardus nasinya. Untung sebelumnya, tepatnya waktu selamatan di rumah Mama, aku udah bikin duluan itu kartu ucapan. Ada beberapa referensi yang aku liat di internet. Dan formatnya lucu-lucu ladies, mungkin bisa buat referensi kalian juga nanti kalo mau bikin ucapan buat kardus selamatan nanti.

sumber : thehartanto-chronicle.blogspot.com
sumber : http://rimashinnizle.blogspot.com/2014/01/persiapan-4-bulanan-kehamilan.html
sumber : http://rimashinnizle.blogspot.com/2014/01/persiapan-4-bulanan-kehamilan.html
sumber : http://rimashinnizle.blogspot.com/2014/01/persiapan-4-bulanan-kehamilan.html
sumber : http://rimashinnizle.blogspot.com/2014/01/persiapan-4-bulanan-kehamilan.html

Selain masalah selamatan, doa dan bacaan Al Qur’an yang harus diamalkan sewaktu usia kehamilan menginjak 4 bulan juga perlu diperhatikan ladies. Bunda Coco kebetulan sempet browsing dan nemu filenya yang udah bentuk buku dan formatnya MS Word, jadi bisa diedit sesuai dengan kebutuhan kalian semua ladies. Semoga bermanfaat yah. . .

sumber : http://ngaturjiwo.blogspot.com/2014/05/hikmah-tasyakuran-4-bulanan-atau-7.html

Udah gitu aja cerita Bunda Coco kali ini. Semoga semua debay di dalam perut Bunda senantiasa berada dalam lindunganNya dan senantiasa dilimpahkan berkah kesehatan oleh Allah SWT. . .


 

Bunda Coco Copyright 2008 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipiet | All Image Presented by Tadpole's Notez