Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 25 Februari 2015

Chapter #1 When a Girl become a Mom. . .



Bunda (kiri) dan Ayah (kanan) Coco

CHAPTER #1
When a Girl become a Mom. . .

Dosen pembimbingku bilang "Biasakan menulis dengan struktur SPOK". Karena itu, aku akan coba ilmu sederhana itu, biar yang baca blog ini nggak mabok baca tulisanku yang acak adut. . .



Oke, kita mulai aja yah. Halo semuanya. . . Aku Shabrina Tijani Syarafina. Di dalam blog, aku beri judul "Bunda Coco". Sederhana aja. Ini karena, aku. . . sebentar lagi akan jadi Ibu. . . hehehe. . . Nggak mau kalah sama anaknya Anang Hermansyah dan Ashanty, si cute Arsy Addara Musicia Nurhermansyah, yang kecil-kecil udah punya penggemar bejibun di IG, lewat blog ini, niatnya aku juga mau ngenalin Coco (panggilan sayang buat si jabang yang ada di dalam perut aku ini) ke dunia. . .hehe. . .

Well, singkat cerita, semuanya berawal dari sini. . .iya ini. . .dibawah ini maksudnya. . .

Setelah hidup cukup lama di dunia ini, tepatnya seperempat abad lebih dikit, akhirnya aku nemuin tambatan hati. Dia yang foto bareng sama aku (diatas.red), yaitu Ayahnya Coco. Tiga hari setelah prosesi pernikahan kami yang super ribet, sesuai adat Jawa, perempuan alias istri yang ikut dengan suami harus ngadain acara yang namanya “Balik Kloso” a.k.a pindahan rumah ke rumah Suami dengan prosesi yang hampir sama dengan prosesi saat resepsi pernikahan. Hanya saja persiapannya nggak terlalu ribet (secara yang urus semuanya dari pihak suami, kebalikan dari acara resepsi). Setelah bermukim di rumah suami, which is ada di kabupaten sebelah kota asalku, akhirnya mulailah aku dengan segala rutinitas baru di rumah suami. Bersih-bersih dan kerja bakti jadi menu wajib tiap harinya. Akhir pekan juga sering kali diwarnai dengan kegiatan yang sama. Dari taman depan rumah, sampai kebon di ujung jalan. Kenapa aku ceritain masalah rutinitas kerja bakti ini, soalnya gara-gara ini kita jadi tau kalo aku lagi hamil. 

Well, ceritanya once upon a time di kebon, aku, Suami, Mertua dan Nenek Mertua lagi kerja bakti. Satu jam pertama, semuanya berjalan baik-baik saja, setengah jam berikutnya, tiba-tiba kepalaku pusing bukan main kayak lagi ada gempa 1,2 skala reichter (kalo orang jawa bilang “Lindu” red.gempa dengan skala kecil). Gentoyoran di pinggir kebon, akhirnya suami nyamperin trus nanyain aku kenapa. Tentu aja aku cuma jawab agak pusing, secara aku juga belum tau kalo aku lagi hamil muda. Selain sering pusing, aku juga ngerasain gejala lainnya. Perlu disimak nih buat para pengantin baru, siapa tau kalian juga ngerasain hal yang sama. Bisa jadi kalian juga lagi hamil muda, dan itu bener-bener harus dijaga. Karena kehamilan awal masih rentan banget ladies. Jangan sampai karena kecapean kita harus kehilangan si jabang di dalam perut. . . naudzubillahi min dzaliq. . .

Okey, kurang lebih ini tanda-tanda yang aku rasain. Pertama, pUSING. Pusing yang rasanya hampir sama kayak kita kalo lagi kelamaan ikut panas-panasan pas lagi upacara hari senen jaman sekolah dulu, cuma minus kunang-kunangnya aja. Kedua, nGantuk. Kalo tiap saat yang dirasain sleepy banget alias pengennya nih mata merem terus, beware ladies, maybe you are pregnant. Ketiga, suka banget makan makanan yang asEm-aSem atau seGer-segEr gitu. Soalnya aku sendiri ngerasain makan rujak mangga muda rasanya luar biasa sedap. Padahal orang rumah yang liatin aku makan sampe ikutan merem-merem sangking asemnya. Keempat dan yang paling penting ladies, PMS a.k.a. Premenstrual syndrome. Hati-hati ladies, rasa kram di perut bagian bawah, pegal-pegal di bagian sendi-sendi tulang, dan hypersensitive yang sering kita rasain sama persis pas kita lagi mau dapet, itu juga tanda yang sama di awal kehamilan. Well, aku juga waktu itu sempet salah kira gara-gara PMS ini. Tapi setelah ditunggu sampai habis bulan, ternyata justru aku nggak dapet.

Intinya, setelah berulang-ulang aku kayak orang lagi nggak enak body alias mriyang (masuk angin.red), akhirnya aku tarik satu kesimpulan. Pas lagi perjalanan pulang dari kantor naik motor bareng sama Suami, aku bilang ke Suami tentang kesimpulanku itu. Kira-kira gini nih petikan percakapannya :

Aku       :   “Mas. . .”

Suami   :   “Iya Ay. . .”
Aku       :   “Kayaknya aku hamil deh. . .”
Suami   :   “Seriusan???”
Aku       :   “Kayaknya iya deh Mas. . .”

Lalu disambung dengan suasana senyap sepanjang perjalanan pulang ke rumah. Malam harinya, aku ambil satu barang dari tas kerjaku. Itu barang udah ada di tas semenjak aku belom nikah sama suamiku. Dulu, sebelum tanggal pernikahanku ditentuin, nggak tau kenapa aku udah kepikiran buat beli barang ini. Dan alasannya sederhana banget ladies, takut nanti nggak sempet kebeli habis nikah. Penasaran barang apa itu? Baca terus sampe bawah ya ladies. . .

Pagi harinya, sengaja waktu mau subuhan, aku nyiapin tuh barang di kantong piyama ku. Buru-buru habis subuhan aku balik lagi ke kamar mandi. Trus aku pake deh itu barang. Sambil baca petunjuk penggunaannya, aku nyalain keran air supaya nggak ada yang curiga. Habis selesai pake tu barang, nunggu lumayan lama, trus aku liat garisnya. Garisnya agak kabur, munculnya satu garis penuh dan satu garis lagi cuma setengah. Sambil ngernyitin dahi akhirnya aku pasrah aja deh. Entah hasilnya hamil atau enggak, tapi yang jelas di test pack yang aku pake mucul garis 1,5. Keluar dari kamar mandi kaget bukan kepalang, ternyata Suami udah nungguin di depan pintu. Trus Dia nanya “Gimana hasilnya?”. What. . . Sampe heran aku, kok Dia bisa tau yah. . .


Hasil test pack Coco (20/10/2014)


Walhasil, akhirnya semua orang rumah (Mertua sama Nenek Mertua) tau juga hasil tes packnya. Lucunya lagi, hal pertama yang suamiku lakuin itu bukan peluk istrinya, tapi langsung buru-buru ambil hp dan foto tuh test pack. Nggak taunya mau dikirimin ke Papa ku alias Bapak Mertuanya. Ckckck. . . Hari itu juga akhirnya semua orang tau deh kalo aku lagi hamil muda, tepatnya 20 November 2014. Buat mastiin kehamilanku itu, sore hari habis pulang kerja, aku dan suami periksa ke bidan. Hasilnya. . . tarra. . . Selamat, anda sedang hamil + 4 minggu. Mengejutkan, membahagiakan, mengharukan, campur aduk deh rasanya. Owh iya. . . satu lagi peringatan buat ladies yang udah sempet ngecek kandungannya pake test pack tapi belum periksa ke bidan. Harap diingat ladies, bawa hasil test packnya ke bidan. Bukan apa-apa, tapi kemarin sempat ada sedikit pengalaman di kantorku masalah begituan. Ceritanya ada temen kantor yang hamil muda, udah tes kehamilan, but unfortunetely karena dia kecapean akhirnya sesuatu yang nggak diinginkan pun terjadi. Temen kantorku itu ngeflak alias pendarahan dikit. Karena panik dan buru-buru, akhirnya dia periksa ke bidan dan nggak bawa test pack hasil tes kandungannya. Unfortunetelynya lagi ternyata si Ibu Bidan lagi nggak ada di tempat. Jadilah temenku itu diperiksa sama asisten bidannya. Karena diagnosa yang dirasain temenku itu mirip-mirip PMS, si asisten menyimpulkan kalo itu memang lagi mau dapet. Dan parahnya temenku itu dikasih obat buat pelancar haid. Malamnya, obat itu diminum sama temenku. Kacau kan jadinya. Langsung aja hari berikutnya dia dibawa ke RS. . . Masyaallah. . . Karena itu ladies, seawal mungkin, kita harus bener-bener jagain si jabang di dalam perut kita ini. Batas rasa capek tiap orang berbeda-beda dan itu hanya kita sendiri yang bisa ukur. Karena itu, jangan sampe aktivitas dan rutinitas sehari-hari kita jadi bumerang buat kesehatan kita sendiri.

Back to my story, karena kemarin aku baru sempat periksa ke bidan, buat mastiin supaya lebih jelas lagi tentang kondisi kehamilanku, aku perlu kontrol ke dokter. Akhirnya kita (aku dan suami) sepakat buat kontrol ke dokter bulan berikutnya, yaitu tanggal 1 Desember 2014. Alhamdulillah, hasilnya memang positif. Ada bulatan kecil seukuran 1,3 cm di dalam rahim aku. Dari hasil pemeriksaan panjang dan perkembangannya, perkiraan usia debay sekitar + 4 week. Hampir sama dengan hasil pemeriksaan di bidan. Alhamdulillah debay sehat. . . 

Selain cek kondisi kesehatan bayi, tujuanku kontrol ke dokter juga supaya bisa tau kapan HPL-nya debay. Dari hasil USG (Ultrasonografi), perkiraan lahir debay sekitar habis hari raya idul fitri. Sebenarnya ada hal khusus yang perlu dibahas masalah penentuan HPL itu. Tapi sabar ya ladies, kita bahas masalah itu di chapter berikutnya.
Ini foto selfie pertama Coco di dalam perut Bunda (01/12/2014)

Banyak banget cerita yang pengen aku share disini. Bukan hanya bahas seputar perkembangan Coco (si debay yang ada di perut aku ini), tapi juga pernak-pernik menarik seputar kehamilan yang sering dipenuhi sama facts and myths. Well, aku ucapin selamat buat ladies yang lagi ngerasain hal yang sama seperti aku. Semoga kita semua bersama debay senantiasa dalam lindunganNya dan diberikan nikmat kesehatan selalu olehNya. . . amin. . .

Aaaiiihhhh. . . Bener-bener nggak sabar nunggu kelahiran Coco. Last year I was just a girl with a million dreams, this year I've become a woman who already through one of my dreams. . . See you next chapter ladies. Berikutnya, aku bakalan bahas seputar facts and myths seputar kehamilan, tasyakuran empat bulanan atau “mapati” lengkap dengan bacaan doa-doanya, dan masih banyak lagi yang lainnya. . .
Every woman is perfect and special

0 komentar on "Chapter #1 When a Girl become a Mom. . ."

Posting Komentar

 

Bunda Coco Copyright 2008 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipiet | All Image Presented by Tadpole's Notez