Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 25 Februari 2015

INTERLUDE #1 A Girl best friend. . .

0 komentar
Goyang Oplosan rame-rame



INTERLUDE #1
A Girl best friend. . .


Kyaaaaaa. . . !!!!! Today is my mate's birthday. . .

Nggak kerasa ya Sist. . . Kita udah lewatin banyak angka dalam hidup kita sampe momen yang sama-sama kita jalani sekarang ini. Well ladies, met one of my best friend. . . She is Rika Adriyana. . . Dan hari ini dia ulang tahun. . . horeeeee. . .(tiup terompet sambil tabur-taburin potongan kertas warna warni) . . . hihihi. . . 

Barakallah fi umrik ya Sist. . . Semoga Allah senantiasa melindungi dan melimpahkan berkah kesehatan dan rizqi yang lapang buat kita semua. . .

Seperti biasa, mari kita mulai curhatan Bunda Coco tentang yang satu ini. . . ceritanya gini nih. . .

Sejujurnya belum lama sih kita temenan baik, tapi apa mau dikata, bertemu orang yang pas, dan nyambung diajak chit chat, nggak perlu bertahun-tahun buat jadiin dia best friend kita. Berada di satu almamater dengan beda angkatan cuma satu tahun, bikin kita sebenernya udah saling kenal sejak kuliah S1 dulu. Lebih-lebih lagi, kita sama-sama aktif di organisasi kemahasiswaan waktu itu. Cuma sayangnya, aku lebih senior dari pada Dia. Well, yang namanya jodoh memang nggak lari kemana. Lulus kuliah S1, which is aku duluan yang lulus dan disusul Dia tahun berikutnya, setelah melanglang buana cari sesuap nasi ke kota sebelah selama satu tahun, akhirnya rejekiku balik lagi ke kota asalku tercinta ini. Di kantor baruku itulah kita ketemu lagi (sebenernya sih kantor lama ye. . .tapi dulu statusnya aku masih jadi mahasiswa disini, sekarang udah jadi pegawenya sini. . .hehehe. . .)

Dia ngajar jadi asdos di Fakultas Ekonomi, sedangkan aku jadi pegawai admin direktorat. Well, singkat cerita, kita berdua ditawarin satu kesempatan emas yang sayang banget kalo dilewatin ladies. Waktu itu kita ditawarin beasiswa dari dikti (info lengkapnya bisa diliat disini nih ladies dikti.go.id, siapa tau ada yang minat pengen ngelanjutin kuliah pascasarjana pake beasiswa). Nha. . . diwaktu yang sama, namun dalam kesempatan dan jalan yang beda, kita sama-sama ngurus dan ngajuin aplikasi beasiswa itu. . . Sampai akhirnya kita sama-sama ikut tes seleksi calon penerima beasiswa itu ladies. Ketemulah kita di tempat pelaksanaan tes itu. Tepatnya di Universitas Diponegoro Semarang. Waktu itu, aku milih berangkat ke Semarang sendirian, naik kereta pagi langsung sampe tujuan. Unfortunetely, ternyata waktu tesnya diundur hari berikutnya. Fiuhhhh. . . langsung cari bala bantuan buat cari penginepan dadakan nih. Lagi cari-cari tempat buat bermalam, eh. . . taunya ketemu Dia disana. Sempet tukeran nomor hp, trus akhirnya mencar lagi cari tempat nginep sendiri-sendiri (waktu itu Dia ditemenin Ayahnya). Berkat bantuan salah satu temen baikku yg lain, si Agy Pramunia S, akhirnya aku dapet kos-kosan sehari yang deket sama gedung pelaksanaan tes. Singkatnya, tes itu akhirnya selesai dengan lancar. Sampai akhirnya aku papasan lagi sama Rika. Waktu perjalanan pulang aku lihat Dia pulang sama Ayahnya.

Bulan berganti dan pengumuman tes itu akhirnya keluar. Tak disangka, ternyata rejeki kita memang benar-benar jodoh. Nggak hanya tempat kerja yang seatap, ternyata lanjut pendidikan pascasarjana pun diterima dengan jalur yang sama plus jurusan yang sama. Otomatis kita jadi temen satu angkatan. Thank’s God, akhirnya ada temen satu kota asal di perantauan ini. Dua tahun sudah kita jalanin kuliah S2 bareng-bareng. Berangkat naik kereta sama-sama, cari penginapan sama-sama, pulang naik bus sama-sama. Selama dua tahun itu juga kita ketemu sama temen-temen satu kota asal yang lainnya. Namanya Mbak Fernia Niken dan Mbak Rakhmi Amaroh. Mbak Niken kerja sebagai Konsultan Lembaga Kesehatan dan Mbak Rakhmi jadi abdi negara di Inspektorat pusat Jakarta. Nggak jarang juga kita sering pulang pergi Pekalongan Semarang rame-rame. Dan disepanjang perjalan kita berangkat ke Semarang ataupun balik ke Pekalongan selalu ramai dengan obrolan yang nggak ada habisnya (secara cewe semua cuy. . .). Dari sekedar ngomel-ngomel gara-gara tugas paper yang bejibun aduhay bikin otak dan jari keriting (secara resumenya nggak boleh ketik komputer cuy, harus tulis tangan, berasa balik SD lagi dah. . .) Sampe ngegosipin dosennya yang ini lah, yang itu lah. . . hahaha. . . (Inget waktu itu jadi pengen ngulangin lagi). Inget juga waktu lagi di penginapan malem-malem dan begadang semaleman ngerjain tugas yang baru sempet dikerjain mepet pas mau kuliah. Sampe cerita pagi-pagi buta cari makanan buat sahur pas lagi dapet jatah kuliah waktu bulan puasa (dengan muka bantal, meluncur ke Simpang Lima, cari makan sahur, dan sempet selfie-selfie dipinggir jalan). . .hahaha. . . Makin flashback makin kangen sama masa itu.

Dari kiri ke kanan : Rika Adiyana, Rakhmi Amaroh,
Fernia Niken & Shabrina si Bunda Coco
Sekarang beda cerita, Rika, yang semula adik angkatan di kampus S1 dulu, diberi kesempatan buat nikah lebih dulu. Pas banget setelah kita sama-sama nggak ada kuliah lagi di Semarang. Dia mutusin untuk berkeluarga sambil nyelesein kuliah. Dan aku, so pasti ikutan happy liat dia akhirnya naik pelaminan lebih dulu. Satu tahun kemudian baru aku nyusul dia nikah sama Suamiku. Lucunya, kisah cintaku dan suami, juga disaksikan sama Rika itu. Dari awal mula PDKT, pertama kali nge-date keluar nonton bioskop, sampe akhirnya kita (aku dan suami) jadian, si Rika itu yang jadi saksinya. Sampe akhirnya aku tunangan dan lamaran, Dia selalu setia menemani setiap momennya. Lengkap dengan perut buncitnya, karena waktu aku tunangan Dia udah hamil sekitar 6 bulan. Sekarang Dia udah punya malaikat kecil yang super imut, Aira namanya.

Rika's wedding day (20/01/2014)

Lovely Aira. Si Malaikat kecil nan cantik putri pertama Rika.

Kebersamaan kami, berawal dari kami yang hanya dua orang gadis dengan penuh ambisi meraih pendidikan pascasarjana, melewati masa-masa kritis bersama saat kuliah S2, menjalani rutinitas kuliah akhir pekan yang super menyenangkan bareng sama temen-temen lintas provinsi, sampai akhirnya kepincut sama makhluk yang namanya Laki-laki. Dan sekarang Dia mendapatkan hadiah paling indah di dunia yaitu Aira, sedangkan aku sedang menunggu hadiahku sendiri si Coco yang sekarang masih usia + 16 week di dalam perut aku.

Gerombolan anak-anak S2 MAKSI UNDIP

Persahabatan kita nggak akan pernah lekang oleh waktu Sist. Keceriaan yang kita bagi bersama, berpusing-pusing ria menghadapi tugas kuliah yang maha dahsyat, pegel dan cape yang nggak dirasa selama bolak-balik dari Pekalongan ke Semarang, sampe wisata kuliner yang bikin kita sama-sama kocar-kacir olahraga buat nurunin berat badan ke ukuran semula. Semuanya bakalan tetep ada di sini (nunjuk dada), masih terasa hangat dan menyenangkan. . .

Happy birthday for you Sistha. . . Big hug and lot’s of kiss.
For all of every girl’s best friend. . . May we will be best friend forever. . .

Dikutip dari lagunya Jason Mraz "Count on Me"





Chapter #1 When a Girl become a Mom. . .

0 komentar

Bunda (kiri) dan Ayah (kanan) Coco

CHAPTER #1
When a Girl become a Mom. . .

Dosen pembimbingku bilang "Biasakan menulis dengan struktur SPOK". Karena itu, aku akan coba ilmu sederhana itu, biar yang baca blog ini nggak mabok baca tulisanku yang acak adut. . .



Oke, kita mulai aja yah. Halo semuanya. . . Aku Shabrina Tijani Syarafina. Di dalam blog, aku beri judul "Bunda Coco". Sederhana aja. Ini karena, aku. . . sebentar lagi akan jadi Ibu. . . hehehe. . . Nggak mau kalah sama anaknya Anang Hermansyah dan Ashanty, si cute Arsy Addara Musicia Nurhermansyah, yang kecil-kecil udah punya penggemar bejibun di IG, lewat blog ini, niatnya aku juga mau ngenalin Coco (panggilan sayang buat si jabang yang ada di dalam perut aku ini) ke dunia. . .hehe. . .

Well, singkat cerita, semuanya berawal dari sini. . .iya ini. . .dibawah ini maksudnya. . .

Setelah hidup cukup lama di dunia ini, tepatnya seperempat abad lebih dikit, akhirnya aku nemuin tambatan hati. Dia yang foto bareng sama aku (diatas.red), yaitu Ayahnya Coco. Tiga hari setelah prosesi pernikahan kami yang super ribet, sesuai adat Jawa, perempuan alias istri yang ikut dengan suami harus ngadain acara yang namanya “Balik Kloso” a.k.a pindahan rumah ke rumah Suami dengan prosesi yang hampir sama dengan prosesi saat resepsi pernikahan. Hanya saja persiapannya nggak terlalu ribet (secara yang urus semuanya dari pihak suami, kebalikan dari acara resepsi). Setelah bermukim di rumah suami, which is ada di kabupaten sebelah kota asalku, akhirnya mulailah aku dengan segala rutinitas baru di rumah suami. Bersih-bersih dan kerja bakti jadi menu wajib tiap harinya. Akhir pekan juga sering kali diwarnai dengan kegiatan yang sama. Dari taman depan rumah, sampai kebon di ujung jalan. Kenapa aku ceritain masalah rutinitas kerja bakti ini, soalnya gara-gara ini kita jadi tau kalo aku lagi hamil. 

Well, ceritanya once upon a time di kebon, aku, Suami, Mertua dan Nenek Mertua lagi kerja bakti. Satu jam pertama, semuanya berjalan baik-baik saja, setengah jam berikutnya, tiba-tiba kepalaku pusing bukan main kayak lagi ada gempa 1,2 skala reichter (kalo orang jawa bilang “Lindu” red.gempa dengan skala kecil). Gentoyoran di pinggir kebon, akhirnya suami nyamperin trus nanyain aku kenapa. Tentu aja aku cuma jawab agak pusing, secara aku juga belum tau kalo aku lagi hamil muda. Selain sering pusing, aku juga ngerasain gejala lainnya. Perlu disimak nih buat para pengantin baru, siapa tau kalian juga ngerasain hal yang sama. Bisa jadi kalian juga lagi hamil muda, dan itu bener-bener harus dijaga. Karena kehamilan awal masih rentan banget ladies. Jangan sampai karena kecapean kita harus kehilangan si jabang di dalam perut. . . naudzubillahi min dzaliq. . .

Okey, kurang lebih ini tanda-tanda yang aku rasain. Pertama, pUSING. Pusing yang rasanya hampir sama kayak kita kalo lagi kelamaan ikut panas-panasan pas lagi upacara hari senen jaman sekolah dulu, cuma minus kunang-kunangnya aja. Kedua, nGantuk. Kalo tiap saat yang dirasain sleepy banget alias pengennya nih mata merem terus, beware ladies, maybe you are pregnant. Ketiga, suka banget makan makanan yang asEm-aSem atau seGer-segEr gitu. Soalnya aku sendiri ngerasain makan rujak mangga muda rasanya luar biasa sedap. Padahal orang rumah yang liatin aku makan sampe ikutan merem-merem sangking asemnya. Keempat dan yang paling penting ladies, PMS a.k.a. Premenstrual syndrome. Hati-hati ladies, rasa kram di perut bagian bawah, pegal-pegal di bagian sendi-sendi tulang, dan hypersensitive yang sering kita rasain sama persis pas kita lagi mau dapet, itu juga tanda yang sama di awal kehamilan. Well, aku juga waktu itu sempet salah kira gara-gara PMS ini. Tapi setelah ditunggu sampai habis bulan, ternyata justru aku nggak dapet.

Intinya, setelah berulang-ulang aku kayak orang lagi nggak enak body alias mriyang (masuk angin.red), akhirnya aku tarik satu kesimpulan. Pas lagi perjalanan pulang dari kantor naik motor bareng sama Suami, aku bilang ke Suami tentang kesimpulanku itu. Kira-kira gini nih petikan percakapannya :

Aku       :   “Mas. . .”

Suami   :   “Iya Ay. . .”
Aku       :   “Kayaknya aku hamil deh. . .”
Suami   :   “Seriusan???”
Aku       :   “Kayaknya iya deh Mas. . .”

Lalu disambung dengan suasana senyap sepanjang perjalanan pulang ke rumah. Malam harinya, aku ambil satu barang dari tas kerjaku. Itu barang udah ada di tas semenjak aku belom nikah sama suamiku. Dulu, sebelum tanggal pernikahanku ditentuin, nggak tau kenapa aku udah kepikiran buat beli barang ini. Dan alasannya sederhana banget ladies, takut nanti nggak sempet kebeli habis nikah. Penasaran barang apa itu? Baca terus sampe bawah ya ladies. . .

Pagi harinya, sengaja waktu mau subuhan, aku nyiapin tuh barang di kantong piyama ku. Buru-buru habis subuhan aku balik lagi ke kamar mandi. Trus aku pake deh itu barang. Sambil baca petunjuk penggunaannya, aku nyalain keran air supaya nggak ada yang curiga. Habis selesai pake tu barang, nunggu lumayan lama, trus aku liat garisnya. Garisnya agak kabur, munculnya satu garis penuh dan satu garis lagi cuma setengah. Sambil ngernyitin dahi akhirnya aku pasrah aja deh. Entah hasilnya hamil atau enggak, tapi yang jelas di test pack yang aku pake mucul garis 1,5. Keluar dari kamar mandi kaget bukan kepalang, ternyata Suami udah nungguin di depan pintu. Trus Dia nanya “Gimana hasilnya?”. What. . . Sampe heran aku, kok Dia bisa tau yah. . .


Hasil test pack Coco (20/10/2014)


Walhasil, akhirnya semua orang rumah (Mertua sama Nenek Mertua) tau juga hasil tes packnya. Lucunya lagi, hal pertama yang suamiku lakuin itu bukan peluk istrinya, tapi langsung buru-buru ambil hp dan foto tuh test pack. Nggak taunya mau dikirimin ke Papa ku alias Bapak Mertuanya. Ckckck. . . Hari itu juga akhirnya semua orang tau deh kalo aku lagi hamil muda, tepatnya 20 November 2014. Buat mastiin kehamilanku itu, sore hari habis pulang kerja, aku dan suami periksa ke bidan. Hasilnya. . . tarra. . . Selamat, anda sedang hamil + 4 minggu. Mengejutkan, membahagiakan, mengharukan, campur aduk deh rasanya. Owh iya. . . satu lagi peringatan buat ladies yang udah sempet ngecek kandungannya pake test pack tapi belum periksa ke bidan. Harap diingat ladies, bawa hasil test packnya ke bidan. Bukan apa-apa, tapi kemarin sempat ada sedikit pengalaman di kantorku masalah begituan. Ceritanya ada temen kantor yang hamil muda, udah tes kehamilan, but unfortunetely karena dia kecapean akhirnya sesuatu yang nggak diinginkan pun terjadi. Temen kantorku itu ngeflak alias pendarahan dikit. Karena panik dan buru-buru, akhirnya dia periksa ke bidan dan nggak bawa test pack hasil tes kandungannya. Unfortunetelynya lagi ternyata si Ibu Bidan lagi nggak ada di tempat. Jadilah temenku itu diperiksa sama asisten bidannya. Karena diagnosa yang dirasain temenku itu mirip-mirip PMS, si asisten menyimpulkan kalo itu memang lagi mau dapet. Dan parahnya temenku itu dikasih obat buat pelancar haid. Malamnya, obat itu diminum sama temenku. Kacau kan jadinya. Langsung aja hari berikutnya dia dibawa ke RS. . . Masyaallah. . . Karena itu ladies, seawal mungkin, kita harus bener-bener jagain si jabang di dalam perut kita ini. Batas rasa capek tiap orang berbeda-beda dan itu hanya kita sendiri yang bisa ukur. Karena itu, jangan sampe aktivitas dan rutinitas sehari-hari kita jadi bumerang buat kesehatan kita sendiri.

Back to my story, karena kemarin aku baru sempat periksa ke bidan, buat mastiin supaya lebih jelas lagi tentang kondisi kehamilanku, aku perlu kontrol ke dokter. Akhirnya kita (aku dan suami) sepakat buat kontrol ke dokter bulan berikutnya, yaitu tanggal 1 Desember 2014. Alhamdulillah, hasilnya memang positif. Ada bulatan kecil seukuran 1,3 cm di dalam rahim aku. Dari hasil pemeriksaan panjang dan perkembangannya, perkiraan usia debay sekitar + 4 week. Hampir sama dengan hasil pemeriksaan di bidan. Alhamdulillah debay sehat. . . 

Selain cek kondisi kesehatan bayi, tujuanku kontrol ke dokter juga supaya bisa tau kapan HPL-nya debay. Dari hasil USG (Ultrasonografi), perkiraan lahir debay sekitar habis hari raya idul fitri. Sebenarnya ada hal khusus yang perlu dibahas masalah penentuan HPL itu. Tapi sabar ya ladies, kita bahas masalah itu di chapter berikutnya.
Ini foto selfie pertama Coco di dalam perut Bunda (01/12/2014)

Banyak banget cerita yang pengen aku share disini. Bukan hanya bahas seputar perkembangan Coco (si debay yang ada di perut aku ini), tapi juga pernak-pernik menarik seputar kehamilan yang sering dipenuhi sama facts and myths. Well, aku ucapin selamat buat ladies yang lagi ngerasain hal yang sama seperti aku. Semoga kita semua bersama debay senantiasa dalam lindunganNya dan diberikan nikmat kesehatan selalu olehNya. . . amin. . .

Aaaiiihhhh. . . Bener-bener nggak sabar nunggu kelahiran Coco. Last year I was just a girl with a million dreams, this year I've become a woman who already through one of my dreams. . . See you next chapter ladies. Berikutnya, aku bakalan bahas seputar facts and myths seputar kehamilan, tasyakuran empat bulanan atau “mapati” lengkap dengan bacaan doa-doanya, dan masih banyak lagi yang lainnya. . .
Every woman is perfect and special

 

Bunda Coco Copyright 2008 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipiet | All Image Presented by Tadpole's Notez