Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 15 April 2015

CHAPTER #3 COCO IS GETTING BIGGER. . .

0 komentar
Coco is smiling to Mommy and Daddy

CHAPTER #3
COCO IS GETTING BIGGER. . .


Kemarin, hari Senin tanggal 6 April 2015, aku kontrol rutin ke Bidan. Nggak kerasa ternyata usia kehamilanku udah mulai masuk bulan keenam. Hasil kontrol kemarin, alhamdulillah kondisi Coco baik-baik saja dan sehat walafiat. Mulai bulan ini, karena usia kehamilanku udah masuk bulan keenam, jadi aku harus kontrol rutin 2 kali sebulan. Makin deket hari kelahiran Coco, makin nggak sabar aku nungguin kamu lahir Nak. 

Hasil pemeriksaan menunjukkan kalo HPL yang dihitung Bidan dan Dokter berbeda. Karena penasaran dengan hasil perhitungan HPL dari Bidan dan Dokter yang agak-agak beda itu, dan bingung juga kalo ditanya sama temen kantor atau saudara masalah berapa bulan kehamilanku, akhirnya aku coba browsing di internet tentang kalkulator kehamilan. Hasilnya, ternyata lumayan banyak website yang menyediakan informasi dan kalkulator kehamilan online yang bisa bantu kita buat ngitung berapa bulan usia kehamilan atau nentuin perkiraan hari kelahiran bayi kita lho ladies. Ini salah satu hasil browsing yang udah aku dapet nih ladies.

Perlu diketahui ya ladies, lama kehamilan dan usia janin itu berbeda. Usia janin adalah waktu dimana janin telah berkembang di dalam rahim ibu dari tanggal konsepsi (pembuahan), sedangkan lama kehamilan dihitung mulai dari hari pertama haid terakhir. Kalo Bidan biasanya ngitung yang usia kehamilan ladies, sedangkan hasil usg itu munculnya usia janinnya, makanya jadi agak beda. Mengenai perhitungan usia janin dan lama kehamilan, lebih lengkapnya bisa dilihat dan dicoba perhitungannya melalui website ini nih ladies http://www.stikes-bu.ac.id/calc_pregnancy/

Pada dasarnya ada beberapa metode untuk menghitung usia kehamilan ladies. Ini beberapa diantaranya : 

(sumber: http://doktersehat.com/cara-cara-mudah-menghitung-usia-kehamilan/


1. Metode kalender

Penggunaan metode ini perlu pengetahuan lebih mengenai siklus haid seseorang nih ladies. Karena penghitungannya berdasarkan pada tanggal berapa haid yang terakhir. Tanggal itu bakal diolah menggunakan rumus Neagele yaitu tanggal terakhir haid +7, kemudian bulan haid – 3 serta tahun ditambah dengan angka 1. Tapi cara ini sebenernya terbatas buat wanita yang siklus haidnya teratur aja ladies, yaitu sekitar 28 sampe 30 hari sekali. Metode ini bisa buat ngitung usia kehamilan berdasar HPHT pake rumus Neagele, dan juga bisa buat ngitung hari perkiraan lahir (HPL). Rumusnya yaitu dengan menambahkan 7 pada tanggal pertama dari haid terakhir, kemudian mengurangi bulan dengan 3 dan menambahkan 1 pada tahunnnya, sedangkan untuk bulan yang tidak bisa dikurangi 3, misalnya Januari, Februari, dan Maret, maka bulannya ditambah 9, tapi tahunnya tetap tidak ditambah atau dikurangi. Contoh: 




Jika HPHT anda adalah 16 Nov 2008, maka:
16 -11 – 08
+   -    +
7     3     1
23 - 8 - 09 (ini tanggal HPL)

Jadi taksiran waktu kelahirannya adalah tanggal 23 agustus 2009, dan untuk usia kehamilan tinggal menghitungnya setiap tanggal 23, jadi pada saat tgl 23 desember, berarti usia kehamilan menginjak satu bulan, 23 januari usia kehamilan 2 bulan. Untuk Hari Perkiraan Lahir sebaiknya ditambah tenggang waktu plus atau minus 7 hari.

Kalkulator Kehamilan Online.
sumber : http://ash-shiddiqagencyselayar.blogspot.com/2012/09/kalkulator-menghitung-usia-kehamilan.html


2. Kalkulator Masa Subur

Kalkulator ini didesain khusus berfungsi menghitung usia kehamilan. Caranya mudah banget ladies, tinggal mengklik area lingkaran yang ada lalu gerakkan mouse untuk memutar lingkaran sesuai dengan kondisi masa mengandung ibu hamil. Sehingga bisa diperkirakan kondisi janin serta menghitung tanggal lahir bayi. Yang perlu diingat, fasilitas jam kalkulator ini hanya memberikan gambaran umum dalam perhitungan standar dalam menentukan usia kehamilan seseorang.

Kalkulator Masa Subur (biasanya ini yang digunakan oleh Bidan)
sumber : http://ash-shiddiqagencyselayar.blogspot.com/2012/09/kalkulator-menghitung-usia-kehamilan.html


3. Mendeteksi Gerakan Janin

Kalau udah kerasa gerakan janin dalam perut maka bisa dipastiin kalo usia kehamilan kurang-lebih 18 sampai 20 minggu. Hal ini berlaku untuk kehamilan pertama ya ladies. Sementara untuk kehamilan berikutnya, biasanya janin mulai bergerak saat usia kehamilan memasuki minggu ke 16 sampai 18.

4. Sistem Puncak Rahim (Fundus Uteri)

Puncak Rahim (Fundus Uteri) dapat diraba bagian fundus uteri atau rahim Anda terutama pada wilayah yang menonjol di area dinding perut, sistem penghitungan dimulai dari tulang kemaluan sang ibu. Apabila jarak antara tulang kemaluan dan puncak rahim berkisar 28 cm berarti usia janin sudah sampai pada angka 28 minggu. Sedangkan jika mencapai angka 36 cm maka usia janin sudah 36 minggu, jika berat badan ibu normal, maka sistem penghitungan usia janin bisa dilaukan dengan menggunakan teknik dua jari. Biasanya tenaga medis akan meletakkan dua jarinya di antara tulang kemaluan dan perut Anda. Apabila jarak antara tulang kemaluan dan puncak rahim masih ada di bawah pusar, dengan demikian setiap dua jari mewakili usia 2 minggu.

5. Metode Ultrasonografi (USG)

Cara ini paling gampang dan paling terpopuler dipakai sama dokter, akurasinya bahkan mencapai angka 95%. Selain bisa digunakan buat menghitung usia janin, USG ini juga bisa menampilkan gambar 3 dimensi janin dalam perut ibu. pada usia kehamilan muda (4-6 minggu) kadang kehamilan sudah dapat dilihat dengan USG, dimana yang dilihat awalnya adalah kantong kehamilan (gestational sac) dimana untuk menilai kantong kehamilan ini juga dipengaruhi oleh persiapan dan jenis pemeriksaan USG yang dilakukan. Ada dua macam pemeriksaan USG yang dapat dilakukan, USG transvaginal dimana pemeriksaan dilakukan melalui jalan lahir (dapat menilai kehamilan pada usia kehamilan yang lebih awal) dan USG transabdominal dimana pemeriksaan dilakukan melalui dinding perut (memberikan gambaran yang lebih jelas saat kandung kemih terisi atau menahan berkemih). Selain itu kemampuan alat USG yang digunakan juga menentukan apakah kehamilan sudah dapat terlihat atau belum pada kehamilan muda. Dari pemaparan di atas, saya harap dapat memberi gambaran bahwa tampak atau tidaknya kantong kehamilan dengan USG pada awal kehamilan dipengaruhi oleh banyak faktor dan tidak selalu disebabkan gangguan pada kehamilan. Jika pada pemeriksaan USG transabdominal kantong kehamilan belum tampak pada kehamilan muda dengan hasil tes urin positif hamil tanpa keluhan maka sebaiknya pemeriksaan USG diulang kembali 2 minggu kemudian. Pada kehamilan normal, saat itu kantong kehamilan pasti sudah tampak. Jika dengan USG transabdominal tidak tampak kantong kehamilan disertai hasil test urin positif hamil dan tanda-tanda gangguan kehamilan seperti bercak darah, kontraksi rahim atau nyeri perut bagian bawah maka dokter biasanya menyarankan pemeriksaan USG transvaginal untuk menilai keadaan kehamilan saat itu. Tentu saja USG transvaginal dapat saja dilakukan pada kondisi kehamilan tanpa keluhan dan jika kantong kehamilan tetap belum tampak juga maka pemeriksaan ulang dilakukan 2 minggu kemudian.

Nah kurang lebih begitulah caranya ngitung usia kehamilan ladies. Dan aku udah praktekin dua cara. Yang pertama menggunakan kalkulator kehamilan online. Dasar perhitungannya pakai HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir). Dan yang kedua, pake Kalkulator Masa Subur. Dua-duanya aku coba itung melalui website ini nih:


Silahkan mencoba ya ladies.

Senin, 23 Maret 2015

INTERLUDE #2 Coco’s favourite song. . .

0 komentar


INTERLUDE #2
Coco’s favourite song. . .
#Resah by Payung Teduh



Ceritanya, sekarang ini lagi gandrung-gandrungnya sama musik, lagu, atau alunan melodi yang enak didengar dan kalem. Alasannya, sederhana aja, karena Coco udah mulai aktif dan bisa mendengar segala sesuatu di sekitarnya. Therefor, aku mulai cari-cari referensi lagu buat Ibu Hamil. Dibantu Suami tercinta, dapetlah beberapa playlist yang cucok banget buat didengerin Coco sambil santai (selain alunan ayat-ayat suci Al Qur’an tentunya). Well, singkat cerita entah kenapa, pilihan hati dan reaksi Coco sama lagu, jatuh pada aliran jazz alternatif yang cozy buat didenger telinga. Tau darimana??? Ceritanya gini nih. . .

Pas itu aku inget kalo nggak salah harinya Rabu, tanggal 11 Maret 2015. Tentang Coco yang udah mulai gerak-gerak di dalam perut aku, itu aku udah ngerasa dari awal bulan kemarin. But unfotunetely, Ayahnya baru bisa ngerasain pas hari itu tuh. Habis isya, lagi santai, si Ayah gangguin kita (Bunda & Coco) yang lagi leyeh-leyeh (tiduran.red) di atas kasur. Jadilah perang-perangan kecil alias becanda perang bantal sama Ayah. Sampe akhirnya kita sama-sama cape dan tiduran di kasur. Ternyata si Coco enjoy sama kegiatan perang-perangan kita tuh. Walhasil, entah dia pengen diajakin main lagi atau cuma sekedar pengen kasih tau Bundanya kalo dia lagi seneng, si Coco gerak terus, sundul kanan sundul kiri sampe aku kegelian. Ayahnya bingung lihat aku ketawa-ketiwi sendiri. Daripada aku jelasin, akhirnya aku ambil tangannya, trus aku tempelin ke perut aku. Gini nih reaksinya:

Aku : “ . . . . . “ (pegang tangan Ayah, trus tempelin ke perut)
Ayah : “ Eh. . . lho. . . kok. . . bisa gerak-gerak gitu. . . eh. . . eh. . .”

Hahaha. . . Cuma bisa ketawa, liat reaksi Suamiku yang bingung bener ngerasain perutku gerak-gerak sendiri, sundul kanan, sundul kiri.

Gara-gara kecapean habis becanda sama si Ayah, akhirnya aku kriyep-kriyep alias ngantuk. Tumben-tumbenan si Ayah lagi kumat romantisnya, trus puterin aku lagu buat pengantar tidur. Tau kah lagu apa yang diputar ladies??? Lagunya Payung Teduh, judulnya Resah. Syahdu banget didenger dikuping. Walhasil ini si Coco makin girang di dalam perut, sementara aku merem karena nggak kuat nahan kantuk.

Mulailah dari situ kita (aku dan Coco) ngefans sama Payung Teduh. Awalnya cuma denger satu lagunya Payung Teduh, ehhh. . . keterusan deh cari-cari lagunya Payung Teduh yang lainnya. Yang lebih amazing lagi ladies, lagi gandrung-gandrungnya dengerin Payung Teduh, ternyata bulan Maret 2015 ini juga si Payung Teduh ada konser di Pekalongan. Yippiiiiii. . . !!! Dengan segala daya upaya, mulailah aku ngerayu Suami biar bisa nonton itu konser. Dari mulai traktir makan, pijat gratis tiap malam, sampe gelayutan persis kayak anak kecil ingusan yang lagi pengen dibeliin mainan sama Ayahnya. But finally, usaha ku berhasil ladies. Hari jum’at kemarin, akhirnya aku dibeliin tiket konsernya. Seneng banget rasanya, akhirnya kita bisa ketemu dan dengerin langsung lagu-lagunya Payung Teduh di live concertnya. Walaupun hari Minggu siang ada arisan, and it's definitely gonna be a chaotic day, tapi aku tetep seneng dan nggak sabar nungguin jam 20.00 WIB buat nonton kosernya Payung Teduh. 

Lihat flyernya pas lagi jalan sanatai hari minggu di lapangan

Anyway, singkat cerita, hari Minggu sore, setelah acara arisan keluarga selesai dan ada insiden ketinggalan tas di lokasi arisan yang musti diambil lagi sama Suamiku sampe dia kehujanan, kita (aku dan Suami), ngeluangin waktu sebentar buat istirahat sebelum kita nonton bareng konsernya Payung Teduh. Habis maghrib, suami ajakin makan malem dulu supaya nggak ribet nanti di tempat konser. Habis makan, capcus deh cyin aku mantengin kaca rias buat siap-siap ke konser. Pilah-pilih baju yang enak dipake buat nonton konser, secara ini perut udah nggak nyaman banget kalo pake celana, apalagi jeans. Sampe si Ayah gerah nungguinnya, padahal Suamiku cuma pake kaos oblong celana pendek sama sendal jepit (simpel banget jadi cowok). Walhasil jam 19.30 WIB, kita capcus on the way ke tempat konser. Acaranya di GOR Jetayu Kota Pekalongan. Waktu ditanya sama Ibu Mertua dan Nenek Mertua, sempet bingung mau jawab apa. Mana Suami diem aja lagi, sengaja biar aku yang jawab. Tapi karena ditanya, ya udah aja aku jawab sambil malu-malu:

Ibu & Nenek Mertua : “Mau kemana malem-malem?”
Suami : “ . . . . . “
Aku : “Mau nonton konser Bu”
Nenek Mertua : “Dimana?”
Aku : “Di Pekalongan, di GOR Jetayu.”
Ibu : “Nonton konsernya siapa?”
Aku : “Nonton konser musik jazz.”
Nenek & Ibu Mertua : “Hati-hati ya. . .”

Naik motor berdua sama Suami, lengkap dengan jaket dan tas slempang, bener-bener kayak jaman masih pacaran. Well, walaupun harus mampir ke pom bensin dulu (dengan antrian yang cukup panjang ladies), tapi akhirnya kita sampe tujuan tepat waktu. Masuk ketempat konser kita wajib pake gelang name tag. Teryata di dalam nggak cuma ada konser aja, tapi ada pameran graviti dan beberapa booth yang nawarin produk-produk indie. Lumayan memanjakan mata sih. Tapi tetep aja, tujuan utamanya pengen liat performnya Payung Teduh. Demi cari spot yang enak, Suami rela mondar-mandir. Akhirnya dapetlah spot yang asyik buat duduk-duduk. Kanan kiri isinya anak-anak muda dengan berbagai kostum yang super duper unik dan macem-macem, ngeliat yang kayak gituan jadi ngerasa tuwir nih ladies. Anyway, perform pertama dari DJ dengan musik full housenya yang bikin jantung rasanya jedag-jedug (Coco cuma diem). Hampir ngantuk, dilanjutin perform kedua dari band lokal Kota Tegal namanya Ivory, vokalisnya Febri Indonesian Idol (Coco juga masih diem). Sampe akhirnya pukul 21.13 WIB, finally perform yang paling ditunggu-tunggu. Payung Teduh akhirnya mulai juga. Thats when Coco starts to move. Denger suara petikan cellonya Cumi plus suaranya Is yang merdu-merdu gimana gitu, langsung deh nih si Coco sundul kanan sundul kiri. Sepanjang performnya Payung Teduh, walaupun cuma bisa duduk manis di lantai, tapi si Coco enjoy banget di dalam perut.
Ini nih gelangnya
Payung Teduh @ GOR Jetayu Pekalongan (22/03)
Duduk manis nuggu performnya Payung Teduh
Last preform Payung Teduh
Kesenangan harus berakhir karena si Ayah mulai khawatir. Angin malam makin dingin, takut Bunda dan Coco sakit akhirnya pas lagu terakhir Payung Teduh mulai dimainin, kita capcus pulang ke rumah. Itu sekitar jam 11.00 WIB (jam segitu di Pekalongan yang notabene masih termasuk kota kecil, udah termasuk larut malam). Sampe di rumah, ditutup dengan upload dokumentasi selama acara dan satu pelukan hangat dari Suami tercinta sebagai pengantar tidur.

Well, begitulah cerita serunya nonton konser pertama Coco. Sehat terus ya sayang, Bunda dan Ayah sayaaaaanggggggg bangeeeeeettttt sama Coco. . . #big hug and lots of kiss.


Senin, 02 Maret 2015

CHAPTER #2 TASYAKURAN 4 BULANAN (NGAPATI)

2 komentar

Coco, Bunda & Ayah

CHAPTER #2
TASYAKURAN 4 BULANAN (NGAPATI)


Assalamu’alaikum. . .

Hwehehe. . . Dibuka dengan salam, dan senyuman cengingisan, artinya Bunda Coco lagi super happy nih ladies. Well, kenapa Bunda Coco lagi super bahagia, it’s because kemarin dua minggu berturut-turut Coco dibuatin selamatan sama dua Eyangnya. Minggu pertama Mbah Iik & Mbah Mbok yang buatin (itu Mama & Papa aku). Minggu berikutnya, giliran Mbah Sus dan Mbah Uyut (Kalo yang ini Ibu Mertua & Nenek Mertua). Okey, seperti biasa, gini nih kronologinya ladies. . .

Once upon a time, kira-kira bulan kedua kehamilanku, aku dan Mama udah sempet ngobrol masalah rencana selamatan buat Coco. Pertimbangan yang kita bahas ada beberapa hal. Pertama, masalah waktu selamatan. Apakah mau diadakan pada waktu 4 bulan atau 7 bulan. Kenapa dibahas begitu, karena menurut kita, which is mempertimbangkan kaidah agama dan kemanfaatannya, selamatan 7 bulan itu hanya termasuk kaidah tradisi budaya Jawa, bukan termasuk kaidah agama islam. Lain cerita dengan selamatan 4 bulanan yang meskipun nggak ada dasar dalil atau hadistnya, tapi merujuk pada hadist mengenai waktu mulai ditiupkannya ruh kepada janin di dalam perut Bundanya.

“Sesungguhnya setiap orang di antaramu dikumpulkan penciptaannya di dalam perut ibunya empat puluh hari berupa nutfah, kemudian menjadi segumpal darah, (empat puluh hari kemudian), kemudian menjadi segumpal daging selama itu pula (40 hari berikutnya). Kemudian diutuslah kepadanya malaikat, lalu meniupkan ruh kepadanya dan diperintahkan atasnya menuliskan empat hal; ketentuan rejekinya, ketentuan ajalnya, ketentuan amalnya, dan ketentuan celaka atau bahagianya …” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits tersebut di atas menjelaskan proses kejadian manusia:
  • 40 hari pertama berupa nutfah atau cairan kental,
  • 40 hari kedua menjadi ‘alaqah atau segumpal daging,
  • 40 hari ketiga menjadi mudhghah atau segumpal daging.
Proses di atas apabila dihitung berdasarkan bulan sama dengan 4 bulan atau 120 hari. Dan pada bulan ke-4 seperti itu Allah Swt mengutus malaikat guna meniupkan ruh ke dalam janin yang terdapat di rahim ibunya. Dan momen ini seringkali diperingati oleh masyarakat Islam dengan sebutan 4 bulanan.

Beberapa hal yang menjadi landasan peringatan 4 bulan kehamilan, antara lain:
  1. Sebagai tanda syukur seorang hamba kepada tuhannya, Allah Swt yang telah memberikan anugerah dengan memberikan amanah berupa seorang buah hati, anak.
  2. Sebagai pendidikan prenatal (pendidikan sebelum lahir) bagi janin yang mulai hidup atau mulai diberi ruh, yang kelak bertujuan agar sang buah hati menjadi anak yang shaleh/shalehah, faham agama, serta menjadi anak yang mencintai dan mengamalkan alquran.

Selamatan 4 bulan itu tujuannya sebagai ucapan terima kasih dan doa agar janin di dalam perut Bunda tetap dalam lindungan Allah SWT. Jadi, karena pertimbangan itu, aku dan Mama sepakat buat bikin selamatan 4 bulan kehamilan aja.

Pokok bahasan selanjutnya yaitu, masak memasak. Maksudnya, mau masak sendiri atau pesan aja di catering, apa aja menunya dan pelengkapnya apakah cukup rujak aja atau ada suvenir-suvenir lainnya (hadewwwhhhh ribet cyiiinnn. . .). Dan setelah dipikir panjang dan dengan segala pertimbangan, disepakati kalo kita mau pesen catering aja. Alasannya sih sederhana. Satu, karena hemat dan tergolong masih terjangkau harganya. Dua, karena praktis alias nggak usah beberes rumah cyiiinnn. . .

Pokok bahasan berikutnya, siapa aja yang mau dikasih kardusan selamatan itu. Ini buat nentuin anggaran belanjanya ladies. Nah, kira-kira begitu hasil obrolanku sama Mama waktu main ke rumah. Habis bahas masalah itu dan udah ada kesepakatan, aku sampein hasilnya ke Suami. Ternyata Suami punya pertimbangan sendiri. Akhirnya kita ngadain rapat keluarga kedua buat bahas masalah selamatan ini. Sambil makan malam, aku, Suami, Mertua dan Nenek Mertua, membahas hal yang sama. Hasilnya kurang lebih sama, tapi akhirnya mengikuti Suami, disepakati kita ikut tradisi yang selama ini udah berjalan aja, yaitu selamatan 7 bulan. Selebihnya nggak ada perubahan rencana.

Singkat cerita, bulan ketiga berjalan dengan lancar, Coco sehat wal’afiat di dalam perut Bunda dan hasil USG terakhir juga bagus. Masuk bulan keempat juga alhamdulillah lancar dan tanpa halangan suatu apapun. Sampai akhirnya waktu aku main ke rumah Mama, ternyata Mama udah siapin bubur merah putih buat selamatan 4 bulannya Coco. Waktu itu tepatnya hari Jum’at tanggal 20 Pebruari 2015. Nggak Cuma nyiapin bubur merah putih, tapi Mama juga nyiapin uang receh dan uang kecil buat acara “udik-udikan”, semacam acara nyebar uang buat direbutin sama tetangga-tetangga deket rumah, khususnya anak-anak kecil. Walaupun nggak seberapa dan cuma acara sederhana, tapi niatnya Mama mau bikin selamatan supaya cucunya sehat dan senantiasa dalam lindungan Allah SWT.
Ini selamatan 4 bulanan ala Mama "Bubur Merah Putih" & "Udik-udikan"

Minggu berikutnya, waktu makan malam bareng, tiba-tiba Ibu Mertua bilang kalo besok hari Sabtu Ibu sama Nenek mau masak-masak buat selamatan 4 bulanan Coco juga. Surprise banget deh rasanya. . . Awal mula kesepakatan cuma mau ngadain selamatan 7 bulanan aja, ternyata malah dibikinin acara selamatan empat bulanan dua kali berturut-turut. Akhirnya, waktu hari Sabtu tepatnya tanggal 28 Pebruari 2015 kemarin, aku, Ibu Mertua dan Nenek Mertua bergotong royong masak masakan nasi berkat buat selamatan 4 bulanan Coco. Lain cerita sama Mama, Ibu bikin menu lumayan komplit ada 3 macam lauk, sambal goreng telur, semur ayam dan tempe goreng, menu pelengkapnya mie goreng dan urap ditambah kerupuk udang. 

Sambal Goreng Telur
Semur Ayam
Tempe Goreng
Mie Goreng
Mulailah dari pagi sampai ashar kita masak estafet sampe finishing masuk-masukin nasi berkatnya ke dalam kantong kresek buat dibagiin ke tetangga-tetangga. Udah mau dibagi, baru inget, belum ada ucapan selamatannya di dalam kardus berkat. Akhirnya meluncurlah Suami buat fotocopy ucapan selamatan yang ditempel di kardus nasinya. Untung sebelumnya, tepatnya waktu selamatan di rumah Mama, aku udah bikin duluan itu kartu ucapan. Ada beberapa referensi yang aku liat di internet. Dan formatnya lucu-lucu ladies, mungkin bisa buat referensi kalian juga nanti kalo mau bikin ucapan buat kardus selamatan nanti.

sumber : thehartanto-chronicle.blogspot.com
sumber : http://rimashinnizle.blogspot.com/2014/01/persiapan-4-bulanan-kehamilan.html
sumber : http://rimashinnizle.blogspot.com/2014/01/persiapan-4-bulanan-kehamilan.html
sumber : http://rimashinnizle.blogspot.com/2014/01/persiapan-4-bulanan-kehamilan.html
sumber : http://rimashinnizle.blogspot.com/2014/01/persiapan-4-bulanan-kehamilan.html

Selain masalah selamatan, doa dan bacaan Al Qur’an yang harus diamalkan sewaktu usia kehamilan menginjak 4 bulan juga perlu diperhatikan ladies. Bunda Coco kebetulan sempet browsing dan nemu filenya yang udah bentuk buku dan formatnya MS Word, jadi bisa diedit sesuai dengan kebutuhan kalian semua ladies. Semoga bermanfaat yah. . .

sumber : http://ngaturjiwo.blogspot.com/2014/05/hikmah-tasyakuran-4-bulanan-atau-7.html

Udah gitu aja cerita Bunda Coco kali ini. Semoga semua debay di dalam perut Bunda senantiasa berada dalam lindunganNya dan senantiasa dilimpahkan berkah kesehatan oleh Allah SWT. . .


Rabu, 25 Februari 2015

INTERLUDE #1 A Girl best friend. . .

0 komentar
Goyang Oplosan rame-rame



INTERLUDE #1
A Girl best friend. . .


Kyaaaaaa. . . !!!!! Today is my mate's birthday. . .

Nggak kerasa ya Sist. . . Kita udah lewatin banyak angka dalam hidup kita sampe momen yang sama-sama kita jalani sekarang ini. Well ladies, met one of my best friend. . . She is Rika Adriyana. . . Dan hari ini dia ulang tahun. . . horeeeee. . .(tiup terompet sambil tabur-taburin potongan kertas warna warni) . . . hihihi. . . 

Barakallah fi umrik ya Sist. . . Semoga Allah senantiasa melindungi dan melimpahkan berkah kesehatan dan rizqi yang lapang buat kita semua. . .

Seperti biasa, mari kita mulai curhatan Bunda Coco tentang yang satu ini. . . ceritanya gini nih. . .

Sejujurnya belum lama sih kita temenan baik, tapi apa mau dikata, bertemu orang yang pas, dan nyambung diajak chit chat, nggak perlu bertahun-tahun buat jadiin dia best friend kita. Berada di satu almamater dengan beda angkatan cuma satu tahun, bikin kita sebenernya udah saling kenal sejak kuliah S1 dulu. Lebih-lebih lagi, kita sama-sama aktif di organisasi kemahasiswaan waktu itu. Cuma sayangnya, aku lebih senior dari pada Dia. Well, yang namanya jodoh memang nggak lari kemana. Lulus kuliah S1, which is aku duluan yang lulus dan disusul Dia tahun berikutnya, setelah melanglang buana cari sesuap nasi ke kota sebelah selama satu tahun, akhirnya rejekiku balik lagi ke kota asalku tercinta ini. Di kantor baruku itulah kita ketemu lagi (sebenernya sih kantor lama ye. . .tapi dulu statusnya aku masih jadi mahasiswa disini, sekarang udah jadi pegawenya sini. . .hehehe. . .)

Dia ngajar jadi asdos di Fakultas Ekonomi, sedangkan aku jadi pegawai admin direktorat. Well, singkat cerita, kita berdua ditawarin satu kesempatan emas yang sayang banget kalo dilewatin ladies. Waktu itu kita ditawarin beasiswa dari dikti (info lengkapnya bisa diliat disini nih ladies dikti.go.id, siapa tau ada yang minat pengen ngelanjutin kuliah pascasarjana pake beasiswa). Nha. . . diwaktu yang sama, namun dalam kesempatan dan jalan yang beda, kita sama-sama ngurus dan ngajuin aplikasi beasiswa itu. . . Sampai akhirnya kita sama-sama ikut tes seleksi calon penerima beasiswa itu ladies. Ketemulah kita di tempat pelaksanaan tes itu. Tepatnya di Universitas Diponegoro Semarang. Waktu itu, aku milih berangkat ke Semarang sendirian, naik kereta pagi langsung sampe tujuan. Unfortunetely, ternyata waktu tesnya diundur hari berikutnya. Fiuhhhh. . . langsung cari bala bantuan buat cari penginepan dadakan nih. Lagi cari-cari tempat buat bermalam, eh. . . taunya ketemu Dia disana. Sempet tukeran nomor hp, trus akhirnya mencar lagi cari tempat nginep sendiri-sendiri (waktu itu Dia ditemenin Ayahnya). Berkat bantuan salah satu temen baikku yg lain, si Agy Pramunia S, akhirnya aku dapet kos-kosan sehari yang deket sama gedung pelaksanaan tes. Singkatnya, tes itu akhirnya selesai dengan lancar. Sampai akhirnya aku papasan lagi sama Rika. Waktu perjalanan pulang aku lihat Dia pulang sama Ayahnya.

Bulan berganti dan pengumuman tes itu akhirnya keluar. Tak disangka, ternyata rejeki kita memang benar-benar jodoh. Nggak hanya tempat kerja yang seatap, ternyata lanjut pendidikan pascasarjana pun diterima dengan jalur yang sama plus jurusan yang sama. Otomatis kita jadi temen satu angkatan. Thank’s God, akhirnya ada temen satu kota asal di perantauan ini. Dua tahun sudah kita jalanin kuliah S2 bareng-bareng. Berangkat naik kereta sama-sama, cari penginapan sama-sama, pulang naik bus sama-sama. Selama dua tahun itu juga kita ketemu sama temen-temen satu kota asal yang lainnya. Namanya Mbak Fernia Niken dan Mbak Rakhmi Amaroh. Mbak Niken kerja sebagai Konsultan Lembaga Kesehatan dan Mbak Rakhmi jadi abdi negara di Inspektorat pusat Jakarta. Nggak jarang juga kita sering pulang pergi Pekalongan Semarang rame-rame. Dan disepanjang perjalan kita berangkat ke Semarang ataupun balik ke Pekalongan selalu ramai dengan obrolan yang nggak ada habisnya (secara cewe semua cuy. . .). Dari sekedar ngomel-ngomel gara-gara tugas paper yang bejibun aduhay bikin otak dan jari keriting (secara resumenya nggak boleh ketik komputer cuy, harus tulis tangan, berasa balik SD lagi dah. . .) Sampe ngegosipin dosennya yang ini lah, yang itu lah. . . hahaha. . . (Inget waktu itu jadi pengen ngulangin lagi). Inget juga waktu lagi di penginapan malem-malem dan begadang semaleman ngerjain tugas yang baru sempet dikerjain mepet pas mau kuliah. Sampe cerita pagi-pagi buta cari makanan buat sahur pas lagi dapet jatah kuliah waktu bulan puasa (dengan muka bantal, meluncur ke Simpang Lima, cari makan sahur, dan sempet selfie-selfie dipinggir jalan). . .hahaha. . . Makin flashback makin kangen sama masa itu.

Dari kiri ke kanan : Rika Adiyana, Rakhmi Amaroh,
Fernia Niken & Shabrina si Bunda Coco
Sekarang beda cerita, Rika, yang semula adik angkatan di kampus S1 dulu, diberi kesempatan buat nikah lebih dulu. Pas banget setelah kita sama-sama nggak ada kuliah lagi di Semarang. Dia mutusin untuk berkeluarga sambil nyelesein kuliah. Dan aku, so pasti ikutan happy liat dia akhirnya naik pelaminan lebih dulu. Satu tahun kemudian baru aku nyusul dia nikah sama Suamiku. Lucunya, kisah cintaku dan suami, juga disaksikan sama Rika itu. Dari awal mula PDKT, pertama kali nge-date keluar nonton bioskop, sampe akhirnya kita (aku dan suami) jadian, si Rika itu yang jadi saksinya. Sampe akhirnya aku tunangan dan lamaran, Dia selalu setia menemani setiap momennya. Lengkap dengan perut buncitnya, karena waktu aku tunangan Dia udah hamil sekitar 6 bulan. Sekarang Dia udah punya malaikat kecil yang super imut, Aira namanya.

Rika's wedding day (20/01/2014)

Lovely Aira. Si Malaikat kecil nan cantik putri pertama Rika.

Kebersamaan kami, berawal dari kami yang hanya dua orang gadis dengan penuh ambisi meraih pendidikan pascasarjana, melewati masa-masa kritis bersama saat kuliah S2, menjalani rutinitas kuliah akhir pekan yang super menyenangkan bareng sama temen-temen lintas provinsi, sampai akhirnya kepincut sama makhluk yang namanya Laki-laki. Dan sekarang Dia mendapatkan hadiah paling indah di dunia yaitu Aira, sedangkan aku sedang menunggu hadiahku sendiri si Coco yang sekarang masih usia + 16 week di dalam perut aku.

Gerombolan anak-anak S2 MAKSI UNDIP

Persahabatan kita nggak akan pernah lekang oleh waktu Sist. Keceriaan yang kita bagi bersama, berpusing-pusing ria menghadapi tugas kuliah yang maha dahsyat, pegel dan cape yang nggak dirasa selama bolak-balik dari Pekalongan ke Semarang, sampe wisata kuliner yang bikin kita sama-sama kocar-kacir olahraga buat nurunin berat badan ke ukuran semula. Semuanya bakalan tetep ada di sini (nunjuk dada), masih terasa hangat dan menyenangkan. . .

Happy birthday for you Sistha. . . Big hug and lot’s of kiss.
For all of every girl’s best friend. . . May we will be best friend forever. . .

Dikutip dari lagunya Jason Mraz "Count on Me"





Chapter #1 When a Girl become a Mom. . .

0 komentar

Bunda (kiri) dan Ayah (kanan) Coco

CHAPTER #1
When a Girl become a Mom. . .

Dosen pembimbingku bilang "Biasakan menulis dengan struktur SPOK". Karena itu, aku akan coba ilmu sederhana itu, biar yang baca blog ini nggak mabok baca tulisanku yang acak adut. . .



Oke, kita mulai aja yah. Halo semuanya. . . Aku Shabrina Tijani Syarafina. Di dalam blog, aku beri judul "Bunda Coco". Sederhana aja. Ini karena, aku. . . sebentar lagi akan jadi Ibu. . . hehehe. . . Nggak mau kalah sama anaknya Anang Hermansyah dan Ashanty, si cute Arsy Addara Musicia Nurhermansyah, yang kecil-kecil udah punya penggemar bejibun di IG, lewat blog ini, niatnya aku juga mau ngenalin Coco (panggilan sayang buat si jabang yang ada di dalam perut aku ini) ke dunia. . .hehe. . .

Well, singkat cerita, semuanya berawal dari sini. . .iya ini. . .dibawah ini maksudnya. . .

Setelah hidup cukup lama di dunia ini, tepatnya seperempat abad lebih dikit, akhirnya aku nemuin tambatan hati. Dia yang foto bareng sama aku (diatas.red), yaitu Ayahnya Coco. Tiga hari setelah prosesi pernikahan kami yang super ribet, sesuai adat Jawa, perempuan alias istri yang ikut dengan suami harus ngadain acara yang namanya “Balik Kloso” a.k.a pindahan rumah ke rumah Suami dengan prosesi yang hampir sama dengan prosesi saat resepsi pernikahan. Hanya saja persiapannya nggak terlalu ribet (secara yang urus semuanya dari pihak suami, kebalikan dari acara resepsi). Setelah bermukim di rumah suami, which is ada di kabupaten sebelah kota asalku, akhirnya mulailah aku dengan segala rutinitas baru di rumah suami. Bersih-bersih dan kerja bakti jadi menu wajib tiap harinya. Akhir pekan juga sering kali diwarnai dengan kegiatan yang sama. Dari taman depan rumah, sampai kebon di ujung jalan. Kenapa aku ceritain masalah rutinitas kerja bakti ini, soalnya gara-gara ini kita jadi tau kalo aku lagi hamil. 

Well, ceritanya once upon a time di kebon, aku, Suami, Mertua dan Nenek Mertua lagi kerja bakti. Satu jam pertama, semuanya berjalan baik-baik saja, setengah jam berikutnya, tiba-tiba kepalaku pusing bukan main kayak lagi ada gempa 1,2 skala reichter (kalo orang jawa bilang “Lindu” red.gempa dengan skala kecil). Gentoyoran di pinggir kebon, akhirnya suami nyamperin trus nanyain aku kenapa. Tentu aja aku cuma jawab agak pusing, secara aku juga belum tau kalo aku lagi hamil muda. Selain sering pusing, aku juga ngerasain gejala lainnya. Perlu disimak nih buat para pengantin baru, siapa tau kalian juga ngerasain hal yang sama. Bisa jadi kalian juga lagi hamil muda, dan itu bener-bener harus dijaga. Karena kehamilan awal masih rentan banget ladies. Jangan sampai karena kecapean kita harus kehilangan si jabang di dalam perut. . . naudzubillahi min dzaliq. . .

Okey, kurang lebih ini tanda-tanda yang aku rasain. Pertama, pUSING. Pusing yang rasanya hampir sama kayak kita kalo lagi kelamaan ikut panas-panasan pas lagi upacara hari senen jaman sekolah dulu, cuma minus kunang-kunangnya aja. Kedua, nGantuk. Kalo tiap saat yang dirasain sleepy banget alias pengennya nih mata merem terus, beware ladies, maybe you are pregnant. Ketiga, suka banget makan makanan yang asEm-aSem atau seGer-segEr gitu. Soalnya aku sendiri ngerasain makan rujak mangga muda rasanya luar biasa sedap. Padahal orang rumah yang liatin aku makan sampe ikutan merem-merem sangking asemnya. Keempat dan yang paling penting ladies, PMS a.k.a. Premenstrual syndrome. Hati-hati ladies, rasa kram di perut bagian bawah, pegal-pegal di bagian sendi-sendi tulang, dan hypersensitive yang sering kita rasain sama persis pas kita lagi mau dapet, itu juga tanda yang sama di awal kehamilan. Well, aku juga waktu itu sempet salah kira gara-gara PMS ini. Tapi setelah ditunggu sampai habis bulan, ternyata justru aku nggak dapet.

Intinya, setelah berulang-ulang aku kayak orang lagi nggak enak body alias mriyang (masuk angin.red), akhirnya aku tarik satu kesimpulan. Pas lagi perjalanan pulang dari kantor naik motor bareng sama Suami, aku bilang ke Suami tentang kesimpulanku itu. Kira-kira gini nih petikan percakapannya :

Aku       :   “Mas. . .”

Suami   :   “Iya Ay. . .”
Aku       :   “Kayaknya aku hamil deh. . .”
Suami   :   “Seriusan???”
Aku       :   “Kayaknya iya deh Mas. . .”

Lalu disambung dengan suasana senyap sepanjang perjalanan pulang ke rumah. Malam harinya, aku ambil satu barang dari tas kerjaku. Itu barang udah ada di tas semenjak aku belom nikah sama suamiku. Dulu, sebelum tanggal pernikahanku ditentuin, nggak tau kenapa aku udah kepikiran buat beli barang ini. Dan alasannya sederhana banget ladies, takut nanti nggak sempet kebeli habis nikah. Penasaran barang apa itu? Baca terus sampe bawah ya ladies. . .

Pagi harinya, sengaja waktu mau subuhan, aku nyiapin tuh barang di kantong piyama ku. Buru-buru habis subuhan aku balik lagi ke kamar mandi. Trus aku pake deh itu barang. Sambil baca petunjuk penggunaannya, aku nyalain keran air supaya nggak ada yang curiga. Habis selesai pake tu barang, nunggu lumayan lama, trus aku liat garisnya. Garisnya agak kabur, munculnya satu garis penuh dan satu garis lagi cuma setengah. Sambil ngernyitin dahi akhirnya aku pasrah aja deh. Entah hasilnya hamil atau enggak, tapi yang jelas di test pack yang aku pake mucul garis 1,5. Keluar dari kamar mandi kaget bukan kepalang, ternyata Suami udah nungguin di depan pintu. Trus Dia nanya “Gimana hasilnya?”. What. . . Sampe heran aku, kok Dia bisa tau yah. . .


Hasil test pack Coco (20/10/2014)


Walhasil, akhirnya semua orang rumah (Mertua sama Nenek Mertua) tau juga hasil tes packnya. Lucunya lagi, hal pertama yang suamiku lakuin itu bukan peluk istrinya, tapi langsung buru-buru ambil hp dan foto tuh test pack. Nggak taunya mau dikirimin ke Papa ku alias Bapak Mertuanya. Ckckck. . . Hari itu juga akhirnya semua orang tau deh kalo aku lagi hamil muda, tepatnya 20 November 2014. Buat mastiin kehamilanku itu, sore hari habis pulang kerja, aku dan suami periksa ke bidan. Hasilnya. . . tarra. . . Selamat, anda sedang hamil + 4 minggu. Mengejutkan, membahagiakan, mengharukan, campur aduk deh rasanya. Owh iya. . . satu lagi peringatan buat ladies yang udah sempet ngecek kandungannya pake test pack tapi belum periksa ke bidan. Harap diingat ladies, bawa hasil test packnya ke bidan. Bukan apa-apa, tapi kemarin sempat ada sedikit pengalaman di kantorku masalah begituan. Ceritanya ada temen kantor yang hamil muda, udah tes kehamilan, but unfortunetely karena dia kecapean akhirnya sesuatu yang nggak diinginkan pun terjadi. Temen kantorku itu ngeflak alias pendarahan dikit. Karena panik dan buru-buru, akhirnya dia periksa ke bidan dan nggak bawa test pack hasil tes kandungannya. Unfortunetelynya lagi ternyata si Ibu Bidan lagi nggak ada di tempat. Jadilah temenku itu diperiksa sama asisten bidannya. Karena diagnosa yang dirasain temenku itu mirip-mirip PMS, si asisten menyimpulkan kalo itu memang lagi mau dapet. Dan parahnya temenku itu dikasih obat buat pelancar haid. Malamnya, obat itu diminum sama temenku. Kacau kan jadinya. Langsung aja hari berikutnya dia dibawa ke RS. . . Masyaallah. . . Karena itu ladies, seawal mungkin, kita harus bener-bener jagain si jabang di dalam perut kita ini. Batas rasa capek tiap orang berbeda-beda dan itu hanya kita sendiri yang bisa ukur. Karena itu, jangan sampe aktivitas dan rutinitas sehari-hari kita jadi bumerang buat kesehatan kita sendiri.

Back to my story, karena kemarin aku baru sempat periksa ke bidan, buat mastiin supaya lebih jelas lagi tentang kondisi kehamilanku, aku perlu kontrol ke dokter. Akhirnya kita (aku dan suami) sepakat buat kontrol ke dokter bulan berikutnya, yaitu tanggal 1 Desember 2014. Alhamdulillah, hasilnya memang positif. Ada bulatan kecil seukuran 1,3 cm di dalam rahim aku. Dari hasil pemeriksaan panjang dan perkembangannya, perkiraan usia debay sekitar + 4 week. Hampir sama dengan hasil pemeriksaan di bidan. Alhamdulillah debay sehat. . . 

Selain cek kondisi kesehatan bayi, tujuanku kontrol ke dokter juga supaya bisa tau kapan HPL-nya debay. Dari hasil USG (Ultrasonografi), perkiraan lahir debay sekitar habis hari raya idul fitri. Sebenarnya ada hal khusus yang perlu dibahas masalah penentuan HPL itu. Tapi sabar ya ladies, kita bahas masalah itu di chapter berikutnya.
Ini foto selfie pertama Coco di dalam perut Bunda (01/12/2014)

Banyak banget cerita yang pengen aku share disini. Bukan hanya bahas seputar perkembangan Coco (si debay yang ada di perut aku ini), tapi juga pernak-pernik menarik seputar kehamilan yang sering dipenuhi sama facts and myths. Well, aku ucapin selamat buat ladies yang lagi ngerasain hal yang sama seperti aku. Semoga kita semua bersama debay senantiasa dalam lindunganNya dan diberikan nikmat kesehatan selalu olehNya. . . amin. . .

Aaaiiihhhh. . . Bener-bener nggak sabar nunggu kelahiran Coco. Last year I was just a girl with a million dreams, this year I've become a woman who already through one of my dreams. . . See you next chapter ladies. Berikutnya, aku bakalan bahas seputar facts and myths seputar kehamilan, tasyakuran empat bulanan atau “mapati” lengkap dengan bacaan doa-doanya, dan masih banyak lagi yang lainnya. . .
Every woman is perfect and special

 

Bunda Coco Copyright 2008 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipiet | All Image Presented by Tadpole's Notez